02 August 2024

Buku Antologi Pertamaku: Cerita-Cerita di Depan Layar

Sedari dulu, salah satu keinginan terbesarku adalah menjadi penulis buku. Oleh karenanya, aku suka menulis di blog dan menjadi salah satu Kompasianer (blogger Kompasiana). Ini adalah salah satu usahaku untuk terus membiasakan menulis. Ya walaupun akhirnya, nulisnya gak setiap hari juga, hehe.

Walaupun sudah lama bergabung sebagai Kompasianer, aku baru tahu bahwa Kompasiana memiliki banyak komunitas di platform-nya pada tahun kemarin. Komunitas yang pertama aku temukan adalah KOMiK (Kompasianers Only Movie enthus(i)ast Klub). Tak pikir panjang, aku pun langsung mengikuti komunitas tersebut di Kompasiana dan media sosialnya.

Tak berselang lama sejak aku menjadi anggota baru, KOMiK memposting sebuah pengumuman tentang event menulis buku antologi di berandanya. Event tersebut bertemakan “Momen Nonton Layar Lebar”. Nah, berhubung tema yang diangkat ini cukup ringan, akhirnya aku memberanikan diri untuk mengikuti event tersebut.

Event ini berlangsung selama 8 hari sejak dipostingnya pengumuman tersebut, yaitu 16 Oktober 2023. Jadi Komiker (sebutan untuk anggota KOMiK) memiliki kesempatan untuk mengirim naskahnya ke email dan Kompasiana sampai tanggal 23 Oktober.

Untungnya, aku masih berkesempatan untuk mengirim naskah di detik-detik terakhir pengumpulan. Yap, aku baru menulis setengah naskah H-1 deadline, dan baru menuntaskannya tepat di hari H, tengah malam. Jujur agak panik ketika mengirimnya, karena sudah tengah malam. Sampai akhirnya, naskahku baru terkirim ke email KOMiK pada menit-menit awal 24 Oktober. Haha. Lewat deadline loh. Gara-gara itu, aku jadi khawatir naskahnya tidak akan terhitung untuk event tersebut.

Selang seminggu kemudian, aku mendapatkan email dari KOMiK, yang mengkonfirmasi bahwa naskahku sudah diterima dan akan diproses ke penerbit. Wah, jelas, senangnya bukan main deh! Aku sampai teriak-teriak sendiri di rumah saking senangnya, haha.

Dari email tersebut, aku pun mencari tahu info lebih lanjut di Instagram @komik_kompasiana. Ternyata, ada 23 nama komiker yang tulisannya dimasukkan di buku antologi. Dan namaku adalah salah satunya.

Tak diduga, sebuah postingan tentang cover buku antologi langsung muncul dua hari setelahnya. Pengikut @komik_kompasiana diminta untuk vote cover pilihannya. Saat pemilihan cover, judul buku yang diberikan adalah “Momen-Momen Berkesan Nonton Layar Lebar”. Namun, terdapat beberapa komentar yang menjadi pertimbangan untuk judul buku. Ternyata, secepat itu ya, hehe.

Beberapa hari kemudian, muncul lagi postingan bahwa buku antologi sudah bisa dipesan! Judul bukunya berubah menjadi “Cerita-Cerita di Depan Layar” dengan sampul buku berwarna dasar putih disertai gambar khas sinema berwarna-warni. Buku ini tersedia dalam dua versi cover, yaitu soft cover dan hard cover dengan harga yang berbeda.

Tak pikir panjang, tentu saja aku langsung memesan buku tersebut melalui marketplace Shopee dengan catatan bahwa aku adalah salah satu penulisnya. Beberapa hari kemudian, buku itu tiba di rumahku dengan bonus barang lainnya, seperti kipas tangan, gantungan kunci, plastic zip, dan sertifikat untuk penulis.

Meski ini masih “buku keroyokan”, setidaknya ini menjadi pengalaman pertamaku untuk menulis buku yang dicetak, setelah penantian yang cukup panjang sejak sd, wkwk. Lebay ah. Haha.

Sebenarnya, aku juga pernah mengirim tulisanku ke media massa, yaitu Media Indonesia. Tapi saat itu, aku hanya mendapatkan versi digitalnya saja. Jadi tidak ada versi cetaknya. Itu pun karena ada anjuran dari mata kuliah jurnalisme dakwah. Tapi lagi-lagi, setidaknya, ini adalah bagian dari perjalananku yang dulu pernah bercita-cita menjadi “penulis buku”.

Terus, kapan dong bikin buku solonya?

Kapan-kapan, kalau gak males.

Previous Post
Next Post

post written by:

0 Comments: