Hari Kamis
lalu adalah hari yang sangat dinanti-nantikan oleh adik saya, Nisa. Bukan
karena ulang tahun. Bukan pula karena masuk SMP Negeri yang diidam-idamkan
semua orang. Tapi, karena dia akan tinggal di pesantren.
Sejak sebulan
yang lalu, Nisa benar-benar terus menghitung tinggal berapa hari lagi ia akan
pergi ke pesantren. Bahkan, tidak hanya hari. Tapi juga jamnya. Dua puluh empat
dikali berapa hari lagi dia akan pergi ke pesantren. Haha.
Hal yang
lucu memang. Sekaligus langka. Karena biasanya, jarang sekali ada orang yang
benar-benar niat untuk mesantren. Dan rata-rata, malah terpaksa mesantren
karena perintah orang tuanya. Walaupun, pada akhirnya si anak jadi betah juga
di pesantren.
Omong-omong
soal Nisa yang pengen banget tinggal di pesantren, pada kesempatan kali ini
saya ingin membicarakan pondok pesantren yang sangat-sangat diminati sekaligus
menjadi ‘tempat tinggal sementara’ Nisa. Yaitu Pondok Pesantren Al-Basyariyah.
Untuk kamu
yang belum tahu, Pondok Pesantren Al-Basyariyah ini adalah salah satu pondok
pesantren modern di Kota Bandung yang didirikan oleh Buya Drs. KH. Saeful Azhar.
Memiliki asrama dan sekolah dalam satu yayasan, sehingga sekolahnya jelas saja
bukan negeri. Namun, Pondok Pesantren Al-Basyariyah dan sekolahnya ini tentu
saja memiliki keunggulan tersendiri. Diantaranya adalah penggunaan Bahasa
Indonesia, Arab dan Inggris dalam kesehariannya. Sehingga para santri tidak
hanya belajar agama saja disini, tapi juga ditambah wawasan bahasanya.
Jauh sebelum
Nisa berminat untuk mesantren di Al-Basyariyah, sebenarnya pesantren ini sempat
menjadi pilihan kedua saya ketika lulus MTs di Cirebon. Tapi sayangnya, saya
belum ditakdirkan untuk mesantren di Al-Basyariyah. Dikarenakan saya masih
cukup betah di pesantren lama yang saya tempati. Walaupun, pesantrennya tidak
sebesar dan tidak semodern Pondok Pesantren Al-Basyariyah.
Dikatakan
besar, Pondok Pesantren Al-Basyariyah ini memang sangat besar. Tapi cukup
standar untuk menampung lebih dari 3000 santri putra dan putri yang menuntut
ilmu disana. Karena kabarnya, Pondok Pesantren Al-Basyariyah ini membuka kuota
pendaftaran santri hingga 600 santri baik untuk putra maupun putri per
angkatannya. Sehingga tak heran jika bangunan Pondok Pesantren Al-Basyariyah
terlihat begitu besar.
Setelah
bangunannya, hal yang sangat diperhatikan di sebuah pondok pesantren adalah
kamar santri. Dimana kamar santri ini juga bisa jadi salah satu faktor penentu
dalam memilih pondok pesantren. Apakah kamarnya luas atau tidak. Apakah tidur
di kasur lantai atau tidak. Lemari harus beli sendiri atau tidak. Dan faktor
penentu lainnya. Sedangkan jika dilihat dari kamar yang Nisa tempati, kamarnya
memang cukup luas. Bahkan kabarnya hanya ditempati kurang dari 30 santri. Sedangkan
untuk tempat tidur, disediakan kasur lantai yang cukup tebal. Namun, calon
santri masih perlu membawa bantal juga selimut sendiri. Setidaknya, ini bisa
membuat tidur sedikit lebih nyaman.
Untuk
menyimpan barang bawaan berupa baju, buku dan sejenisnya, seorang santri akan
difasilitasi Lemari yang cukup besar. Dengan dua pintu, meski tak sebesar pintu
dua lemari yang ada di rumah. Jadi jangan heran jika calon santri disarankan
untuk membawa 3 lusin buku. Ternyata difasilitasi lemari yang cukup besar juga toh. Hehe.
Selain kamar
yang nyaman, keberadaan kamar mandi para santri juga perlu diperhatikan. Dan
beruntungnya, ponpes Al-Basyariyah ini ternyata memiliki kamar mandi di setiap
lantai tingkatnya. Sehingga santri tidak perlu naik-turun tangga hanya untuk
buang air.
Beralih dari
kamar tidur dan kamar mandi, saya juga melihat adanya koperasi dan toko kitab yang
berada di sekitar lapangan yang bisa kamu temui begitu memasuki kawasan
Al-Basyariyah melalui gerbang 3. Sedangkan kantin, bisa kamu jumpai disamping
gedung asrama putri.
Terlepas
dari semua itu, sebenarnya masih ada banyak lagi fasilitas yang ada di Pondok
Pesantren Al-Basyariyah. Namun, saya pun tidak bisa menjelaskannya disini satu
per satu. Karena saya sendiri belum mengetahui secara detail semua fasilitas
yang ada di Pondok Pesantren Al-Basyariyah. Berhubung saat itu pun saya hanya
berkunjung untuk mengantar adik saya dan tidak memiliki waktu yang cukup banyak
karena pihak pesantren membatasi waktu pengantaran calon santri bagi orang tua
dan keluarga.
Jika kamu
ingin tahu lebih lanjut tentang Pondok Pesantren Al-Basyariyah, kamu bisa
mengunjungi website Al-Basyariyah.
0 Comments: