Sedari dulu, salah satu keinginan terbesarku adalah menjadi penulis buku. Oleh karenanya, aku suka menulis di blog dan menjadi salah satu Kompasianer (blogger Kompasiana). Ini adalah salah satu usahaku untuk terus membiasakan menulis. Ya walaupun akhirnya, nulisnya gak setiap hari juga, hehe.
Walaupun sudah lama bergabung sebagai Kompasianer, aku baru
tahu bahwa Kompasiana memiliki banyak komunitas di platform-nya pada tahun
kemarin. Komunitas yang pertama aku temukan adalah KOMiK (Kompasianers Only
Movie enthus(i)ast Klub). Tak pikir panjang, aku pun langsung mengikuti
komunitas tersebut di Kompasiana dan media sosialnya.
Tak berselang lama sejak aku menjadi anggota baru, KOMiK
memposting sebuah pengumuman tentang event menulis buku antologi di berandanya.
Event tersebut bertemakan “Momen Nonton Layar Lebar”. Nah, berhubung tema yang
diangkat ini cukup ringan, akhirnya aku memberanikan diri untuk mengikuti event
tersebut.
Event ini berlangsung selama 8 hari sejak dipostingnya
pengumuman tersebut, yaitu 16 Oktober 2023. Jadi Komiker (sebutan untuk anggota
KOMiK) memiliki kesempatan untuk mengirim naskahnya ke email dan Kompasiana
sampai tanggal 23 Oktober.
Untungnya, aku masih berkesempatan untuk mengirim naskah di
detik-detik terakhir pengumpulan. Yap, aku baru menulis setengah naskah H-1
deadline, dan baru menuntaskannya tepat di hari H, tengah malam. Jujur agak
panik ketika mengirimnya, karena sudah tengah malam. Sampai akhirnya, naskahku
baru terkirim ke email KOMiK pada menit-menit awal 24 Oktober. Haha. Lewat
deadline loh. Gara-gara itu, aku jadi khawatir naskahnya tidak akan terhitung
untuk event tersebut.
Selang seminggu kemudian, aku mendapatkan email dari KOMiK,
yang mengkonfirmasi bahwa naskahku sudah diterima dan akan diproses ke
penerbit. Wah, jelas, senangnya bukan main deh! Aku sampai teriak-teriak
sendiri di rumah saking senangnya, haha.
Dari email tersebut, aku pun mencari tahu info lebih lanjut
di Instagram @komik_kompasiana. Ternyata, ada 23 nama komiker yang tulisannya
dimasukkan di buku antologi. Dan namaku adalah salah satunya.
Tak diduga, sebuah postingan tentang cover buku antologi
langsung muncul dua hari setelahnya. Pengikut @komik_kompasiana diminta untuk
vote cover pilihannya. Saat pemilihan cover, judul buku yang diberikan adalah
“Momen-Momen Berkesan Nonton Layar Lebar”. Namun, terdapat beberapa komentar
yang menjadi pertimbangan untuk judul buku. Ternyata, secepat itu ya, hehe.
Beberapa hari kemudian, muncul lagi postingan bahwa buku antologi
sudah bisa dipesan! Judul bukunya berubah menjadi “Cerita-Cerita di Depan
Layar” dengan sampul buku berwarna dasar putih disertai gambar khas sinema berwarna-warni.
Buku ini tersedia dalam dua versi cover, yaitu soft cover dan hard cover dengan
harga yang berbeda.
Tak pikir panjang, tentu saja aku langsung memesan buku tersebut
melalui marketplace Shopee dengan catatan bahwa aku adalah salah satu penulisnya.
Beberapa hari kemudian, buku itu tiba di rumahku dengan bonus barang lainnya,
seperti kipas tangan, gantungan kunci, plastic zip, dan sertifikat untuk penulis.
Meski ini masih “buku keroyokan”, setidaknya ini menjadi
pengalaman pertamaku untuk menulis buku yang dicetak, setelah penantian yang cukup
panjang sejak sd, wkwk. Lebay ah. Haha.
Sebenarnya, aku juga pernah mengirim tulisanku ke media massa,
yaitu Media Indonesia. Tapi saat itu, aku hanya mendapatkan versi digitalnya
saja. Jadi tidak ada versi cetaknya. Itu pun karena ada anjuran dari mata kuliah
jurnalisme dakwah. Tapi lagi-lagi, setidaknya, ini adalah bagian dari
perjalananku yang dulu pernah bercita-cita menjadi “penulis buku”.
Terus, kapan dong bikin buku solonya?
Kapan-kapan, kalau gak males.